Kendari, Sentralsultra.com – Universitas Halu Oleo (UHO) kembali dipercaya menjadi salah satu pusat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK–SNBT) tahun 2025. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbesar di kawasan timur Indonesia, UHO siap menyambut ribuan calon mahasiswa baru (Camaba) yang akan mengikuti proses seleksi nasional tersebut.
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc menegaskan bahwa persiapan pelaksanaan UTBK SNBT di kampus hijau tersebut telah dilakukan secara maksimal dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh panitia pusat.
“Alhamdulillah, seperti tahun-tahun sebelumnya, UHO kembali dipercaya untuk menyelenggarakan UTBK SNBT. Segala persiapan teknis maupun administratif sudah kami lakukan. Kami selalu berkoordinasi secara intens dengan panitia pusat agar pelaksanaan ujian berjalan lancar, tertib, dan sesuai standar,” ujar Prof Zamrun, Rabu 19 Maret 2025.
Diketahui, pendaftaran UTBK SNBT 2025 telah dibuka sejak 11 Maret dan akan ditutup pada 27 Maret 2025 mendatang. Prof Zamrun pun mengimbau kepada seluruh siswa-siswi SMA/SMK/MA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi agar segera melakukan pendaftaran sebelum batas waktu berakhir.
“Jangan tunda-tunda. Segera manfaatkan kesempatan ini. UTBK merupakan pintu utama untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, termasuk UHO. Pastikan data yang diinput benar dan lengkap, serta pilih jurusan dengan bijak,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor dua periode itu menaruh perhatian khusus pada proses pemilihan jurusan oleh para calon mahasiswa. Ia menekankan pentingnya memilih jurusan berdasarkan minat dan kemampuan pribadi, bukan sekadar ikut-ikutan atau karena dorongan dari lingkungan sekitar.
“Pesan saya kepada adik-adik calon mahasiswa baru: pilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat kalian sendiri. Jangan hanya karena teman ambil jurusan A, kalian ikut-ikutan. Jangan juga tergoda dengan omongan orang yang belum tentu sesuai dengan passion kalian. Percayalah pada diri sendiri,” tegasnya.
Prof Zamrun menambahkan bahwa pilihan jurusan yang sesuai dengan minat dan potensi individu akan sangat menentukan kelancaran dan kesuksesan dalam menjalani masa perkuliahan. Menurutnya, mahasiswa yang menjalani studi di bidang yang disukai cenderung lebih semangat, lebih tahan terhadap tekanan akademik, dan memiliki prospek karir yang lebih cerah.
“Banyak mahasiswa yang akhirnya menyesal karena sejak awal salah memilih jurusan. Akibatnya, mereka merasa tidak nyaman, prestasinya menurun, bahkan ada yang berhenti di tengah jalan. Jangan sampai itu terjadi. Pilih dengan hati, bukan karena desakan atau tren,” ujarnya.
UHO sendiri telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung pelaksanaan UTBK, mulai dari laboratorium komputer, jaringan internet berkecepatan tinggi, serta tenaga teknis yang berpengalaman. Selain itu, panitia lokal UTBK UHO juga menyediakan posko bantuan informasi dan layanan konsultasi bagi peserta maupun orang tua yang membutuhkan panduan teknis selama proses pendaftaran maupun pelaksanaan ujian.
“UHO ingin memastikan seluruh peserta UTBK mendapatkan pengalaman yang positif selama mengikuti ujian di kampus ini. Bagi kami, pelayanan yang baik kepada calon mahasiswa juga merupakan bentuk komitmen terhadap pendidikan berkualitas,” ucap Prof Zamrun.
Sebagai informasi, UTBK SNBT merupakan bagian dari sistem seleksi nasional yang dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ujian ini menjadi salah satu jalur utama masuk ke perguruan tinggi negeri, selain jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan jalur Mandiri.
UHO sendiri menyediakan berbagai program studi unggulan dari jenjang S1 hingga pascasarjana yang tersebar di 17 fakultas. Beberapa jurusan favorit di antaranya Kedokteran, Farmasi, Teknik, Hukum, Ekonomi, dan Ilmu Sosial.
“Dengan semangat dan kesiapan yang matang, kami berharap UTBK SNBT 2025 berjalan lancar dan sukses. Semoga UHO menjadi pilihan utama bagi para siswa di Sulawesi Tenggara dan kawasan timur Indonesia lainnya,” tutup Prof Zamrun Firihu. (adv)
