PENDIDIKAN

Transformasi UHO Dimulai, Rektor Zamrun Tegaskan Disiplin Kerja Sesuai Aturan Baru

0
×

Transformasi UHO Dimulai, Rektor Zamrun Tegaskan Disiplin Kerja Sesuai Aturan Baru

Sebarkan artikel ini

Kendari, Sentralsultra.com – Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc menegaskan pentingnya penyesuaian pola kerja, fungsi jabatan, dan tanggung jawab seluruh elemen kampus sesuai dengan regulasi terbaru. Penekanan itu disampaikannya saat memimpin upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Pelataran Rektorat UHO, Senin 17 Maret 2025.

Dalam arahannya, Prof. Zamrun menyampaikan bahwa pada awal tahun ini, dua dokumen penting dalam struktur kelembagaan UHO telah resmi diberlakukan, yakni Organisasi dan Tata Kerja (OTK) serta Statuta baru universitas. Kedua regulasi ini menjadi rujukan utama dalam pembenahan sistem tata kelola, manajemen keuangan, hingga pembagian tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seluruh unsur pimpinan maupun tenaga kependidikan di lingkungan kampus.

“OTK menyebut secara tegas seluruh jabatan yang diakui dalam sistem keuangan dan manajemen UHO. Mulai dari rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, kepala lembaga, UPT, dan seterusnya. Kalau tidak disebut dalam OTK, maka jabatan itu tidak boleh menerima pembayaran. Jadi OTK ini tidak hanya soal struktur, tetapi juga menyangkut konsekuensi keuangan,” ujar Prof. Zamrun.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa regulasi ini bukan sekadar formalitas, namun merupakan dasar hukum yang mengikat. Oleh karena itu, seluruh pejabat kampus wajib menyesuaikan diri dengan posisi dan tugas yang telah diatur.

“Ini bukan pilihan, tapi kewajiban. Mari kita sesuaikan fungsi kerja, jalankan amanah dengan disiplin sesuai OTK dan statuta baru. Kalau ini dijalankan dengan baik, maka universitas kita akan semakin sehat secara organisasi, tata kelola, dan anggaran,” tambahnya.

Prof. Zamrun juga menekankan bahwa perubahan ini adalah bagian dari transformasi besar yang sedang dilakukan UHO dalam menjawab tantangan pendidikan tinggi di era digital dan globalisasi. Ia berharap momen HKN kali ini menjadi titik refleksi bagi seluruh pegawai dan dosen agar mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan institusi.

“Saya ingin mengajak seluruh civitas akademika UHO agar menjadikan perubahan ini sebagai momentum. Bukan sekadar administrasi, tapi sebagai bagian dari semangat reformasi birokrasi, penataan SDM, dan peningkatan pelayanan pendidikan tinggi yang profesional,” katanya.

Rektor dua periode ini menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat ditentukan oleh kepatuhan pada aturan dan tata kelola yang baik. Oleh sebab itu, semua perubahan yang terjadi mesti dimaknai sebagai langkah maju, bukan beban.

“Kalau kita ingin UHO lebih baik, maka harus dimulai dari diri kita sendiri. Taat aturan, bekerja dengan integritas, dan memberikan yang terbaik bagi lembaga ini. Itu yang saya harapkan dari semua pejabat, dosen, dan tenaga kependidikan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa di tengah tuntutan efisiensi dan profesionalisme, tidak ada ruang bagi struktur jabatan atau kegiatan yang tidak memiliki dasar hukum. Dengan sistem yang semakin transparan dan akuntabel, UHO harus memastikan seluruh sumber daya bekerja dalam koridor regulasi yang jelas.

“Mari kita bangun budaya kerja yang sehat, sesuai tugas dan fungsi yang ditetapkan. Kita tidak bisa lagi bekerja dengan pola lama. UHO harus bergerak cepat, adaptif, dan berbasis aturan. Ini kunci agar kampus kita tetap relevan dan menjadi pilihan utama generasi muda,” tandasnya.

Dengan diterapkannya OTK dan Statuta baru ini, UHO memasuki babak baru dalam sejarahnya sebagai salah satu universitas terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Rektor berharap, langkah ini akan membawa UHO menjadi institusi yang unggul dalam kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *