Konut, Sentralsultra.com – Polemik mencuat setelah salah satu warga Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), mempersoalkan terkait Penyaluran Dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dialamatkan kepada Kepala Desa (Kades) Mandiodo yang menilai dalam penyaluran Dana CSR tidak transparan.
Polemik yang menyita perhatian publik ini ramai diperbincangkan, terutama di Kota Kendari, terkhusus di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Melihat Polemik tersebut, salah satu Paguyuban Desa Mandiodo yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Mandiodo Raya (HIPPMARA) Kabupaten Konawe Utara (Konut) angkat bicara terkait Pernyataan yang di sampaikan oleh salah satu warga desa Mandiodo perihal Penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dialamatkan kepada Kepala Desa (Kades) Mandiodo yang menurut Masyarakat tersebut tidak transparansi.
Ketua HIPPMARA Konut, Suratno mengatakan bahwa, terkait Pengelolaan atau Penyaluran Dana CSR yang terdapat di Desa Mandiodo begitu berjalan secara transparan seperti biasa pada umumnya dan tidak ada sama sekali mau di tutup – tutupin.
“Jadi, setiap penyalurannya Dana CSR di Desa Mandiodo, itu dilakukan secara transparan di Kantor Desa dan itu disaksikan perangkat desa lainnya dan masyarakat Desa Mandiodo itu sendiri,” jelas Suratno yang juga warga desa Mandiodo yang menyaksikan setiap penyaluran Dana CSR di Desa Mandiodo.
“Kami melihat Kades Mandiodo tidak ada yang ditutup – tutupi dalam Pengelolaan dan Penyaluran Dana CSR di Desa Mandiodo ini,” lanjutnya.
Lanjut kelahiran Desa Mandiodo ini mengatakan bahwa, kami sangat menyayangkan dengan pernyataan yang di sampaikan oleh saudara Asrin yang begitu tidak sesuai dengan fakta lapangan, dan kami menduga bahwa hal yang disampaikan oleh saudara Asrin tersebut didasari sakit hati.
“Jadi, sekali lagi saya sampaikan itu tidak benar dengan apa yang sudah dialamatkan kepada Kepala Desa Mandiodo. Pernyataan itu tidak mendasar dan itu fitnah besar. Dan sejauh ini kami warga Desa Mandiodo melihat dengan apa yang sudah dilakukan Pemerintah Desa Mandiodo yang di pimpin oleh bapak Aliasmanan sudah berjalan dengan baik dan dalam mengelola setiap CSR Perusahaan yang masuk di Desa Mandiodo dapat berjalan secara transparan,” beber Suratno.
“Saya rasa masalah ini merupakan ada dendam pribadi dan sakit hati yang terjadi. Pasalnya, sebelum dan sampai hari ini, Asrin terus menerus mencari masalah terhadap Kepala Desa Mandiodo. Sebelumnya juga pernah meminta untuk menjadi pengurus pembagian dana CSR namun tidak di sahuti oleh kepala desa. Yach kira – kira disitulah problemnya,” tutup Suratno yang juga merupakan Ketua Karang Taruna Desa Mandiodo. (**)