Kendari, Sentralsultra.com – Gelombang desakan pengungkapan kasus suap pembangunan RSUD Kolaka Timur (Koltim) kembali membara. Kali ini, sorotan publik mengarah tajam kepada Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Yosep Sahaka, yang diduga kuat ikut menikmati aliran fee proyek dalam kasus yang sebelumnya telah menjerat Bupati nonaktif Abd. Aziz.
Koalisi Luar Biasa Ormas–Aktivis Sultra Raya resmi mengumumkan seruan aksi besar – besaran pada Kamis, 21 Agustus 2025. Mereka menegaskan akan menurunkan sekitar 500 (lima ratus) massa aksi yang siap menggelar demonstrasi di Kejati Sultra hingga Polda Sultra, menuntut penegak hukum agar tidak tebang pilih dalam membongkar praktik busuk korupsi di Koltim.
Dalam pernyataannya, massa menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI segera memanggil dan memeriksa Yosep Sahaka terkait dugaan keterlibatannya. Mereka juga mendesak KPK untuk mengungkap secara terang aliran dana suap atau fee proyek pembangunan RSUD Koltim yang diduga mengalir ke kantong Yosep.
Tak hanya itu, para aktivis menuding adanya “orang dalam” yang diduga ikut bermain di balik penangkapan Bupati Abd. Aziz. Mereka meminta aparat penegak hukum berani membuka motif terselubung serta aktor-aktor yang masih bersembunyi di balik kasus ini.
“Kasus ini tidak boleh berhenti di satu nama. Jika Wakil Bupati Yosep Sahaka memang terlibat, maka KPK wajib menyeretnya ke meja hijau. Jangan ada lagi yang berlindung di balik kekuasaan,” tegas HNR Andri yang merupakan salah satu perwakilan koalisi.
Aksi ini dipastikan menjadi pukulan moral dan politik yang serius bagi pemerintahan Koltim. Para aktivis menegaskan, vox populi vox dei – suara rakyat adalah suara Tuhan dan mereka akan terus mengawal hingga hukum benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu. (**)