Muna, Sentralsultra.com – Kebijakan SPBU Warangga menuai amarah para sopir truk. Pasalnya, mereka mengaku diperlakukan layaknya “tamu tak diundang” ketika hendak mengisi solar. Solar yang tersedia disebut-sebut hanya dialirkan untuk mobil tangki Pertamina dan kendaraan pribadi, sementara truk mereka dibiarkan gigit jari.
Melalui unggahan oleh akun anonim di grup Facebook Wuna Info, para sopir menuding pihak SPBU Warangga sengaja memprioritaskan armada tertentu, tanpa memikirkan kebutuhan sopir truk yang juga mengandalkan bahan bakar tersebut untuk bekerja.
“Kalau memang solar di SPBU Warangga hanya untuk mobil tangki Pertamina dan mobil pribadi, kenapa baru sekarang? Kami tahu, mobil tangki Pertamina itu bukan cuma isi solar subsidi, tapi juga solar industri atau Dexlite,” tulis keluhan dalam postingan tersebut.
Para sopir menilai keputusan sepihak ini jelas merugikan mereka. “Kami para sopir truk merasa dirugikan. SPBU Warangga seenaknya saja mengambil keputusan,” lanjutnya.
Unggahan bernada protes ini menandai sejumlah pihak, mulai dari SPN Baubau, manajemen SPBU, aparat kepolisian, hingga wartawan, sebagai ajakan untuk mengungkap alasan di balik kebijakan yang dinilai diskriminatif ini.
Wartawan media ini kesulitan mendapatkan konfirmasi dari pihak SPBU di Warangga Kabupaten Muna tersebut. (**)