Solo, Sentralsultra.com – Sorak dukungan bergema di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo. Tiga Petarung Muda dari Sulawesi Tenggara (Sultra) tampil penuh semangat di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIX, sejak tanggal 19 sampai dengan tanggal 22 September 2025.
Ke Tiga Petarung Muda tersebut Mereka tidak hanya membawa nama perguruan tinggi, tetapi juga menanggung harapan daerah melalui cabang olahraga keras dan bergengsi, Tarung Derajat.
Pelatih Utama Keluarga Olahraga Tarung Derajat Sulawesi Tenggara (Kodrat Sultra), Serma TNI AU Sainal, mengungkapkan kebanggaannya.
“Kami menurunkan tiga atlet terbaik di nomor tarung bebas putra. Mereka adalah Sendy Rifki Anggara di kelas 49,1 – 52 kg, Derlin di kelas 55,1 – 58 kg, dan Nuralim Hadi Putra di kelas 61–64 kg. Anak-anak sudah berjuang maksimal,” ujarnya, Selasa 23 September 2025.
Harapan besar sempat bertumpu pada Sendy Rifki Anggara, mahasiswa Penjaskesrek Universitas Halu Oleo (UHO) yang juga putra kedua dari Serma Sainal. Dari babak awal, performanya menjanjikan. Namun nasib berkata lain. Saat menghadapi wakil Sumatera Barat dan kemudian Bengkulu, Sendy mengalami cedera patah pada jempol tangan. Keputusan pahit pun diambil, tidak melanjutkan semifinal melawan Jawa Timur.
“Target kami sebenarnya emas. Tapi karena cedera, kami harus realistis. Keselamatan atlet adalah prioritas,” terang Sainal dengan nada tegas bercampur kecewa.
Meski demikian, perjuangan Sendy tidak sia-sia. Ia tetap mempersembahkan medali perunggu untuk Sultra. Sebuah pencapaian berharga di tengah ketatnya persaingan atlet tangguh dari berbagai provinsi.
“Kami puas dengan hasil ini, sekaligus menjadikannya motivasi untuk berlatih lebih keras. Ke depan, kami akan berusaha mengembalikan target emas untuk Sultra,” tambah Sainal.
Di balik rasa sakit dan keterbatasan akibat cedera, wajah Sendy tetap memancarkan senyum saat menerima medali. Bagi sang petarung muda, pengalaman Pomnas XIX bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan panjang menuju prestasi yang lebih tinggi.
Apresiasi juga datang dari AKP Marjuni, Ketua Bidang Organisasi Kodrat Sultra sekaligus Kapolsek Baruga. Ia menyebut perjuangan para atlet adalah bukti bahwa Tarung Derajat Sultra masih diperhitungkan di level nasional.
“Alhamdulillah, kami bangga dan bersyukur atas perjuangan anak-anak di Pomnas XIX. Walaupun target awal adalah emas, perolehan satu medali perunggu sudah membuktikan kerja keras, kedisiplinan, dan semangat juang mereka,” ucap AKP Marjuni.
“Cedera memang menjadi tantangan, tapi kesehatan atlet jauh lebih penting. Saya mewakili Kodrat Sultra menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sendy, Derlin, dan Nuralim,” ujarnya menambahkan.
Bagi Kodrat Sultra, medali perunggu ini adalah langkah awal menuju prestasi yang lebih besar. Lebih dari itu, ia menjadi pengingat bahwa semangat pantang menyerah adalah jiwa sejati Tarung Derajat (**)