BISNIS

Retret Nasional Kadin di Akmil Magelang: Konsolidasi Pengusaha Pejuang Berwawasan Kebangsaan

0
×

Retret Nasional Kadin di Akmil Magelang: Konsolidasi Pengusaha Pejuang Berwawasan Kebangsaan

Sebarkan artikel ini

Magelang, Sentralsultra.com – Sekitar 250 pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) se-Indonesia akan mengikuti retret nasional di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, selama empat hari, mulai Kamis (7/8/2025) hingga Minggu (10/8/2025). Acara konsolidasi yang digelar perdana dalam sejarah Kadin ini diharapkan dibuka langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada Jumat (8/8/2025).

Retret ini diikuti oleh jajaran pengurus pusat dan daerah, mulai dari Ketua Umum Kadin Indonesia, para Wakil Ketua Umum Koordinator, Wakil Ketua Umum, Kepala Badan, Ketua Umum Kadin Provinsi, pimpinan dewan penasihat, kehormatan, pertimbangan, hingga Kadin Alumni Lemhanas. Mereka berkumpul di Lembah Tidar untuk memperkuat sinergi internal serta menyelaraskan arah gerak organisasi dengan visi pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.

“Retret ini bertujuan membangkitkan kesadaran kolektif agar para anggota Kadin menjadi pengusaha pejuang yang berwawasan kebangsaan dan mitra aktif pemerintah,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, usai bertemu Gubernur Lemhanas RI TB Hasan Syadzily, Jumat (1/8/2025).

Anin, sapaan akrab Anindya, menegaskan bahwa retret ini menjadi tonggak sejarah baru Kadin. Untuk pertama kalinya, para pengusaha akan masuk barak militer, bukan untuk menjadi tentara, melainkan untuk menyerap nilai-nilai perjuangan dan disiplin militer yang relevan dalam dunia usaha.

Hadapi Ketidakpastian Global
Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, termasuk potensi eskalasi konflik geopolitik seperti Perang Israel-Iran yang pecah awal Juni lalu, Anin menekankan pentingnya kesiapsiagaan pelaku usaha.

“Pengusaha harus tahan banting, bisa bertahan bahkan berkembang di tengah badai ekonomi global. Jangan ada PHK, pertahankan usaha. Itulah pengusaha pejuang,” tegasnya.

Retret ini juga menjadi ajang strategis untuk membahas posisi dunia usaha dalam menghadapi ancaman geopolitik, fluktuasi ekonomi global, serta bagaimana Kadin bisa memainkan peran kunci dalam pembangunan nasional, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan investasi.

Lima Tujuan Strategis Retret
Retret ini dirancang untuk mencapai 5 (lima) sasaran utama:
1 Meningkatkan wawasan kebangsaan pemimpin dunia usaha.
2. Menyelaraskan visi Kadin dengan arah pembangunan nasional.
3. Menumbuhkan kesadaran dunia usaha sebagai bagian dari sistem pertahanan semesta.
4. Mendorong kontribusi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan dan ketahanan nasional.
5. Memperkuat konsolidasi Kadin hingga ke tingkat kabupaten/kota.

Mengutip begawan ekonomi Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, Anin menyebut bahwa kedaulatan politik tidak berarti tanpa kedaulatan ekonomi. Oleh karena itu, Kadin harus berjiwa mandiri dan berpijak pada nilai-nilai Pancasila.

Materi Komprehensif, Narasumber Lintas Sektor
Para peserta akan dibekali materi dari para menteri dan tokoh nasional lintas sektor, baik dari bidang ekonomi, politik, maupun pertahanan. Termasuk di antaranya Menko Perekonomian, Menko Pangan, Menko Infrastruktur, Menkeu, Mendag, Menperin, Menteri Investasi, Kepala Bappenas, Menko Polhukam, Mendagri, Menlu, Gubernur Lemhanas, dan Gubernur Akmil.

Materi yang disampaikan meliputi strategi ekonomi nasional, investasi dan perdagangan, energi dan pangan, kondisi geopolitik, sejarah perjuangan bangsa, kewaspadaan nasional, hingga manajemen nasional.

Selain itu, peserta juga akan mendalami 4 (empat) program quick win gotong royong Kadin-Pemerintah:
1. Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
2. Klinik Gotong Royong
3. Pembangunan Tiga Juta Rumah (termasuk renovasi rumah tak layak huni)
4. Program Pengiriman Pekerja Migran

Menuju Generasi Emas 2045
Momentum retret ini juga dianggap strategis mengingat Indonesia baru akan merayakan Hari Kemerdekaan ke-80 dan pemerintahan Presiden Prabowo memasuki bulan ke-10. Dengan pengurus Kadin yang relatif baru, konsolidasi ini penting dalam menyusun langkah-langkah besar menuju Indonesia Emas 2045.

“Retret ini bukan sekadar agenda pelatihan, tapi ajang merumuskan rekomendasi kebijakan dan membentuk jiwa kepemimpinan berwawasan kebangsaan di kalangan pengusaha,” ujar Anin.

Sebagai bagian dari komitmen serius, setiap peserta wajib mengikuti seluruh sesi dan menyusun makalah reflektif sepanjang empat halaman. Mereka yang lulus akan menerima sertifikat sebagai tanda partisipasi dan kelulusan dari retret.

Retret nasional ini diharapkan menjadi titik balik bagi dunia usaha Indonesia, memperkuat sinergi antara sektor swasta dan pemerintah, serta menegaskan kembali peran Kadin sebagai mitra strategis dalam pembangunan dan pertahanan bangsa. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *