Kendari, Sentralsultra.com – Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Indonesia (AMPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolresta Kendari dan Markas Polda Sulawesi Tenggara, Rabu 9 Juli 2025. Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas dugaan lambannya penanganan kasus pemukulan terhadap salah satu kader mereka oleh oknum pegawai Pengadilan Negeri Kendari.
Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, massa aksi menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap aparat penegak hukum, khususnya Polresta Kendari. Pasalnya, meskipun laporan penganiayaan telah dilayangkan sejak 3 Juni 2025, hingga kini pelaku belum juga ditangkap maupun diproses secara transparan.
“Kami menduga kuat adanya keberpihakan aparat terhadap pelaku karena yang bersangkutan memiliki jabatan strategis di institusi hukum. Ini adalah bentuk nyata ketidakadilan,” teriak salah satu orator dalam aksinya.
AMPI menilai kekerasan terhadap aktivis merupakan bentuk pembungkaman demokrasi yang mencederai prinsip keadilan dan supremasi hukum. Mereka mengecam keras segala bentuk kekerasan kriminal, terlebih jika dilakukan oleh pejabat atau aparatur hukum yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat.
Dalam aksinya yang berlangsung tertib dan dikawal aparat kepolisian, AMPI menyampaikan 5 (lima) poin tuntutan utama:
1. Mendesak Propam Polda Sultra untuk segera memeriksa Kasat Reskrim Polresta Kendari atas dugaan kelalaian dalam penanganan perkara.
2. Menuntut pencopotan Kasat Reskrim Polresta Kendari yang diduga tidak netral dalam proses hukum.
3. Meminta pemeriksaan terhadap penyidik yang menangani laporan pemukulan tersebut.
4. Mendorong Irwasda Polda Sultra untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Polresta Kendari.
5. Mengajak elemen masyarakat sipil dan organisasi mahasiswa untuk terus mengawal proses hukum hingga tuntas.
Dewan Pembina AMPI, Ados Nusantara, bersama Ketua Umum AMPI, Tito Pola, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk konsistensi perjuangan AMPI dalam menegakkan keadilan dan melawan perbuatan kriminal dalam bentuk apa pun.
“Kami tidak akan diam. Kami tidak akan mundur. Jika keadilan tidak ditegakkan oleh negara, maka rakyat akan menegakkannya melalui suara dan aksi,” tegas Ados Nusantara di hadapan peserta aksi.
AMPI menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan siap menggelar aksi lanjutan jika aparat kepolisian tidak segera merespons tuntutan mereka secara serius dan transparan. (**)