Kendari, Sentralsultra.com – Sebanyak 170 (seratus tujuh puluh) penari asal Sulawesi Tenggara (Sultra) akan memukau Istana Negara dalam penampilan tarian kolosal pada Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, 17 Agustus 2025 mendatang.
Meski undangan tampil datang secara mendadak dan waktu persiapan sangat singkat, semangat para penari tetap menyala. Kesiapan mereka didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara.
Pelatih Tari, Sukrin, mengungkapkan timnya dihubungi kurang dari sebulan sebelum hari-H. “Waktu kami sangat mepet. Latihan efektif tidak sampai dua minggu,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Untuk mengejar keterbatasan waktu, para penari berlatih intensif dari pukul 08.00 hingga 20.00 Wita setiap hari. Mereka juga mendapat bimbingan langsung dari kurator Istana yang hadir di Kendari dan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 12 Agustus 2025.
Tarian yang akan ditampilkan bertajuk Tari Sajomo Ane Posasa sebuah kreasi baru yang memadukan tari tradisional Wakatobi, Sajomo Ane, dengan semangat persatuan. “Tari Sajomo Ane melambangkan perjuangan dan kegigihan masyarakat Tomia, Wakatobi. Sementara Posasa dalam bahasa Wakatobi berarti persatuan,” jelas Sukrin.
Perpaduan ini selaras dengan tema HUT RI ke-80, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju.” Sukrin berharap, penampilan ini dapat menyuarakan semangat persatuan dalam keberagaman suku di Indonesia.
Meski mayoritas penari berasal dari Wakatobi, tim ini juga melibatkan penari dari Sanggar Tari Wanci dan Kendari. “Kami membawa nama Wakatobi, tetapi melibatkan sanggar lain untuk menunjukkan persatuan. Semua penarinya tetap asli Wakatobi,” tambahnya.
Rombongan penari akan bertolak ke Jakarta pada 13 Agustus 2025 dan langsung mengikuti gladi bersih di Istana pada 14 Agustus 2025.
“Alhamdulillah, Bupati Wakatobi sangat mendukung kegiatan ini, termasuk dukungan penuh dari Kadin Sulawesi Tenggara yang memfasilitasi keberangkatan anak-anak ke Jakarta,” tutup Sukrin. (**)