HUKUM

DPRD Sultra Soroti SOP Pengawasan di RS Jiwa Kendari Usai Insiden Pasien Gantung Diri

0
×

DPRD Sultra Soroti SOP Pengawasan di RS Jiwa Kendari Usai Insiden Pasien Gantung Diri

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi III DPRD Sultra, Drs. H. Abdul Halim. Dok: Edi Fiat.

Kendari, Sentralsultra.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), Drs. H. Abdul Halik, menanggapi serius insiden meninggalnya seorang pasien yang diduga bunuh diri di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Sultra, Kendari belum lama ini.

Menurut H. Abdul Halik, pengawasan di rumah sakit jiwa harus dilakukan secara ketat dan melekat, mengingat pasien – pasien yang dirawat di sana umumnya mengalami gangguan kejiwaan yang membutuhkan perlakuan serta pengawasan berbeda dari rumah sakit umum.

“Rumah sakit jiwa itu bukan seperti rumah sakit umum yang mana ada keluarga pasien yang bergantian menjaga setiap malam. Di rumah sakit jiwa, sepenuhnya tanggung jawab pengawasan berada di tangan pegawai rumah sakit,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/6/2025).

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Konawe Selatan ini menekankan bahwa pasien yang dirawat di RSJ umumnya berada dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya atau mengalami gangguan pada sistem saraf dan pikirannya. Oleh karena itu, kata dia, pengawasan dari tenaga medis maupun staf rumah sakit harus dilakukan secara ketat dan terus-menerus.

“Kalau dalam satu ruangan atau bangsal ada petugas yang bekerja secara bergiliran 1×24 jam, maka seharusnya kejadian seperti ini bisa dicegah. Kalau sampai terjadi, berarti ada kelalaian dalam kontrol dan pengawasan,” tegasnya.

Sebagai anggota DPRD, ia meminta Gubernur Sultra untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional prosedur (SOP) pengawasan, terutama di ruang-ruang perawatan intensif bagi pasien dengan kondisi mental berat.

“Kami mendorong agar pengawasan diperketat, SOP ditinjau ulang, dan sistem perawatan tetap berjalan optimal tanpa lepas dari pengawasan. Harapan kami, kejadian tragis ini menjadi yang pertama dan terakhir,” pungkasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *