Konsel, Sentralsultra.com – Kamis 18 April 2024, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Erawan Supla Yuda S.Pd., M.Pd menanggapi terkait bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Moramo yang bangunannya mengkhawatirkan dan masih digunakan. Dimana diketahui SDN 13 Moroma beralamat di Desa Wawosunggu, Kecamatan Moramo.
Menurut Kadis PK Konsel, Erawan Supla Yuda mengatakan bahwa, setiap tahun pihaknya selalu menekankan agar Satuan Pendidikan (Satdik) melakukan update data Verifikasi dan Validasi (Verval) sarpras tentang tingkat kerusakan sekolah pada Aplikasi Dapodik, akan tetapi faktanya banyak sekolah hanya selalu melakukan update data Siswa kebutuhan Verval untuk alokasi Dana BOS dan Verval PTK untuk kebutuhan alokasi Dana (Tunjangan Profesi Guru (TPG).
Dilain pihak memang Satdik sudah update data sarpras tetapi tidak mendapatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) karena persentase jumlah siswa yang berada dibawah 100 (seratus) siswa seperti SDN 13 Moramo, sementara alokasi DAK Pusat terbatas dan lebih memprioritaskan sekolah dengan jumlah siswa diatas 120 (seratus dua puluh) Siswa.
“Jadi sehubungan dengan kasus seperti di SDN 13 Moramo memang hanya bisa mendapat bantuan rehabilitasi melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan kami berharap pada perubahan anggaran ada dana tambahan dari Pemda baik melalui DAU maupun Dana Bagi Hasil atau DBH,” ungkap Kadis Dikbud Konsel.
Ditanyakan terkait antisipasi bangunan palfon sekolah akan roboh, pihaknya mengarahkan untuk menghubungi bidang (dikdas)
“konfirmasi di bidang dikdas sama pak erwin,” tulis Kadis PK Konsel kepada wartawan media ini.
Selanjutnya wartawan media ini menghubungi Kepala Bidang Dikdas, Erwin Mangidi, S.Pd., M.M, pihaknya mengucapkan terimah kasih banyak atas adanya informasi ini sebagai bahan rujukan bagi kami untuk dikonsultasikan pada pimpinan.
“Karena saya baru kurang lebih 3 (tiga) bulan menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, dan informasi ini untuk bahan evaluasi dan koordinasi sebagai tindakan preventif awal yang bisa kami lakukan. Kami akan melakukan komunikasi sesuai SOP. Jika memang kondisi bangunannya sudah demikian adalah kepala sekolah melakukan proses pembelajaran secara paralel atau menggunakan sarana prasarana lainnya untuk kebutuhan proses belajar,” papar Erwin.
“Saya barusan komunikasi dengan kepala sekolah selama ini ruang Kantor yang biasa mereka gunakan untuk proses belajar,” tambahnya.
Erwin menjelaskan, Kalau melihat dari profil sekolah memang sekolah ini hanya bisa mendapatkan alokasi bantuan yang bersumber dari Pemkab dalam bentuk DAU. Kalau mengharap alokasi DAK Pendidikan memang tidak memenuhi persyaratan dikarenakan jumlah siswa hanya 46 (empat puluh enam) siswa.
“Karena yang menjadi sasaram prioritas penganggaran pusat melalui DAK adalah sekolah yang memiliki jumlah siswa lebih dari 120 makanya setelah sy baca berita ini secara pribadi saya mengucapkan banyak terima kasih untuk bahan laporan ke pimpinan sehingga jika memungkinkan ada dana bisa dialokasikan melalui perubahan anggaran atau minimal tahun depan sudah masuk penganggarannya. Adanya info juga ini membantu kami dalam melakukan analisa perencanaan untuk bahan selanjutnya,” jelas Kabid Dikdas.
Dimana sebelumnya diberitakan, Miris! Bangunan Sekolah di Konsel Rusak Parah Masih Digunakan
– Kondisi gedung bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Moramo yang beralamat di Desa Wawosunggu, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat mengkhawatirkan.
Betapa tidak, atap mulai bocor, tembok retak, plafon rusak parah dan nyaris roboh. Kondisi tersebut tentunya sangat membayangi para siswa saat menimba ilmu. Bukan hanya murid, kondisi tersebut sudah jelas membuat guru khawatir saat mengajar di dalam kelas.
“Saya melihat murid SDN 13 Moramo ini belajar dengan terpaksa dan kondisi was-was. Pasalnya, mereka dibayangi rasa takut dan cemas jika plafon bangunan sekolah tersebut roboh. Sudah pasti guru dan muridnya ada rasa takut dan rasa konsentrasi belajar pun hilang. Rasa takut guru dan murid sudah pasti ada, karena plafon dan tembok mulai retak di khawatirkan roboh saat proses belajar mengajar. Namun anehnya bangunan sekolah tersebut masih digunakan,” ungkap salah satu orang tua murid yang tidak mau namanya dipublikasikan.
“Kondisi bangunan sekolah dasar negeri 13 Moramo yang nyaris roboh ini sudah cukup lama namun tak kunjung ada perbaikan. Jika bangunan sekolah tersebut secara terus menerus dibiarkan tentunya sangat membahayakan murid dan guru. Ini tidak bisa dibiarkan berkepanjangan dan ini sangat rawan,” tambahnya.
Warga yang berprofesi sebagai nelayan tersebut berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Konsel agar segera memperbaiki gedung atau bangunan sekolah yang kondisinya sangat tidak layak tersebut. Karena ruang kelas rusak kotor dan kumuh.
“Kita berharap kepada Pemkab Konsel bangunan sekolah tersebut segera diatasi, agar anak-anak dan guru itu sendiri bisa belajar dan mengajar dengan tenang dan nyaman,” harapnya. (**)