HUKUM

Abdul Halik, Anggota DPRD Sultra Wakili Parlemen Indonesia di India Bahas Transisi Energi dari Fosil ke Terbarukan

0
×

Abdul Halik, Anggota DPRD Sultra Wakili Parlemen Indonesia di India Bahas Transisi Energi dari Fosil ke Terbarukan

Sebarkan artikel ini
Drs. H. Abdul Halik

Kendari, Sentralsultra.com – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), Drs. Abdul Halik, dijadwalkan berangkat ke India pada pertengahan November 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk menghadiri undangan dari lembaga NGO Swaniti Initiative dalam kegiatan Peluncuran Energy Transition Readiness Index (ETRI) yang akan digelar di negara bagian Jarkhand, India.

Dalam keterangannya, Abdul Halik menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya global untuk memperkuat kesiapan negara-negara penghasil energi fosil dalam menghadapi transisi menuju energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Saya ke India bukan atas nama pribadi, tetapi mewakili lembaga DPRD. Undangan ini ditujukan kepada parlemen Indonesia, khususnya dari daerah penghasil energi fosil seperti nikel dan batu bara. Kami akan hadir untuk berbagi pandangan dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi krisis energi global,” ujar Abdul Halik kepada Sentralsultra.com, Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut, Abdul Halik mengungkapkan bahwa dirinya akan berangkat pada 15 November 2025, menghadiri acara utama pada 17–18 November, dan kembali ke Indonesia pada 19 November 2025.

Selain menghadiri peluncuran ETRI, pertemuan tersebut juga menjadi ajang pertukaran pengalaman dan penjajakan kerja sama internasional dalam pengembangan energi hijau. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam penyediaan bahan baku energi terbarukan, salah satunya melalui tanaman gamal yang dapat diolah menjadi pelet energi (wood pellet).

“Kita di Indonesia memiliki potensi luar biasa dari hasil budi daya gamal. Jika diolah menjadi pelet energi, produk ini bisa menjadi komoditas ekspor ke negara-negara yang tengah bertransisi ke energi terbarukan, termasuk India,” jelasnya.

Abdul Halik menilai, forum tersebut juga merupakan momentum penting untuk memperkuat diplomasi energi Indonesia di kancah global, sekaligus mendorong percepatan pemanfaatan energi hijau di dalam negeri, terutama dalam sektor pembangkit listrik dan industri.

“Intinya, kita harus kembali ke alam. Energi terbarukan adalah masa depan dunia. Indonesia harus mampu memanfaatkan sumber daya yang melimpah dan menjadi bagian dari gerakan energi hijau global,” tutupnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *