Kendari, Sentralsultra.com – Sore itu, suasana di THM Michelin Karaoke, Lounge and Resto, Jalan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, sedikit berbeda dari biasanya. Musik yang biasa mengalun digantikan dengan tayangan video edukasi tentang bahaya narkoba. Kamis (18/09/2025), Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan penyuluhan sekaligus pemeriksaan urine bagi karyawan, pegawai, hingga LC yang bekerja di tempat hiburan malam tersebut.
Sejak pukul 15.30 Wita, peserta berkumpul dengan wajah penuh penasaran. Acara dibuka oleh Operational Manager THM Michelin, Rahmat Efendi, yang menekankan pentingnya lingkungan kerja yang sehat dan bebas narkoba. Setelah itu, Kabag Binopsnal Ditresnarkoba Polda Sultra, Kompol Jumardin, S.H., M.H., mengambil alih forum dengan materi yang lugas namun mudah dipahami.
Melalui penayangan video, diskusi interaktif, hingga paparan langsung, peserta diajak memahami apa itu narkoba, gejala dan dampak penyalahgunaan, hingga ciri-ciri pengguna yang sering tak disadari orang terdekat. Tak hanya itu, modus operandi peredaran, jalur masuk narkoba, serta faktor-faktor yang membuat seseorang terjerat pun diurai dengan jelas.
Regulasi hukum juga diperkenalkan, khususnya UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, sebagai pengingat bahwa penyalahgunaan narkoba memiliki konsekuensi serius.
Sesi tanya jawab menjadi bagian paling hidup. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar cara mengenali pengguna di lingkungan kerja dan langkah pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. Kegiatan ditutup dengan pemeriksaan urine oleh Bid Dokkes Polda Sultra. Hasilnya menenangkan: dari 43 orang yang diperiksa, seluruhnya dinyatakan negatif.
Bagi Ditresnarkoba Polda Sultra, kegiatan ini bukan sekadar formalitas. Lebih dari itu, inilah bentuk nyata kehadiran Polri dalam mendorong masyarakat, termasuk di sektor hiburan malam, untuk ikut berperan serta aktif dalam memerangi narkoba. Pesan yang dibawa sederhana tapi kuat: menciptakan Sulawesi Tenggara yang bersih dan sehat hanya bisa tercapai jika semua pihak berjalan bersama. (**)