BOMBANAPENDIDIKAN

Mahasiswa KKN UHO Tanam 1.000 Mangrove di Desa Lemo, Wujud Nyata Peduli Lingkungan

0
×

Mahasiswa KKN UHO Tanam 1.000 Mangrove di Desa Lemo, Wujud Nyata Peduli Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Universitas Halu Oleo (UHO) Batch 2 yang ditempatkan di Desa Lemo, Kecamatan Poleang Tenggara, Kabupaten Bombana saat melakukan penanaman 1.000 (seribu) pohon mangrove, Kamis 21 Agustus 2025. Dok: SS

Bombana, Sentralsultra.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Halu Oleo (UHO) Batch 2 yang ditempatkan di Desa Lemo, Kecamatan Poleang Tenggara, Kabupaten Bombana, sukses menggelar program kerja lingkungan berupa penanaman 1.000 (seribu) pohon mangrove, Kamis 21 Agustus 2025.

Kegiatan ini melibatkan Pemerintah Desa (Pemdes) Lemo dan penyuluh perikanan setempat. Aksi tanam mangrove ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian pesisir sekaligus upaya melindungi wilayah dari ancaman abrasi.

Nawir, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang bertindak sebagai koordinator kelompok KKN Desa Lemo, mengaku bangga atas keberhasilan program tersebut.

“Suatu kebanggaan bagi saya pribadi dan teman-teman, karena program kerja kami ini bisa terlaksana dengan baik, meskipun tidak ada dari kami yang berlatar belakang perikanan. Semua ini berkat semangat kebersamaan serta dukungan penuh dari Pemerintah Desa dan penyuluh perikanan,” ujarnya.

Ia berharap ribuan bibit mangrove yang ditanam dapat tumbuh subur dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Lemo.

Kepala Desa Lemo, Hasan, memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi mahasiswa KKN UHO. Menurutnya, kehadiran mahasiswa telah membawa dampak positif bagi desa, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Penanaman 1.000 pohon mangrove ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang sekaligus memperkuat perlindungan pesisir Desa Lemo dari ancaman abrasi. Semoga ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Bombana,” kata Hasan.

Hal senada disampaikan Penyuluh Perikanan, Sirajuddin. Ia menilai langkah mahasiswa sangat tepat sasaran karena mangrove memiliki manfaat besar, baik secara ekologis maupun ekonomis.

“Mangrove adalah aset penting bagi masyarakat pesisir. Kehadirannya menjadi ekosistem penyangga perikanan tangkap. Kami bangga mendampingi mahasiswa KKN UHO yang mampu mengajak masyarakat terlibat langsung menjaga laut kita,” jelasnya.

Melalui aksi penanaman 1.000 pohon mangrove ini, Desa Lemo diharapkan tumbuh menjadi kawasan pesisir yang lebih tangguh, sehat, dan produktif. Mahasiswa KKN UHO membuktikan bahwa kepedulian lingkungan bisa diwujudkan lewat kerja sama dan gotong royong. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *