Kades Marombo Pantai Klarifikasi Pertemuan dengan Jaksa : Itu Hanya Kebetulan, Bukan Untuk Intervensi Hukum

oleh

Kendari, Sentralsultra.com – Kepala Desa Marombo Pantai, Imran Kamal, membantah keras tuduhan yang menyebut dirinya bertemu dengan seorang jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe terkait upaya untuk mengintervensi kasus hukum. Ia merasa disudutkan oleh pemberitaan yang menurutnya sangat tendensius.

Imran, yang dihubungi melalui WhatsApp pada Senin (14/10/2024), menjelaskan bahwa pertemuan tersebut murni kebetulan. Ia mengatakan, saat itu dirinya tengah berada di tempat hiburan dan tanpa sengaja berpapasan dengan seseorang yang dikenalnya. “Pertemuan itu tidak disengaja. Saya kebetulan sedang jalan-jalan, lalu bertemu. Karena saya kenal, saya merasa tidak enak jika tidak menyapa,” jelas Imran.

Menurutnya, pertemuan tersebut terjadi dua bulan lalu, tanpa ada niat atau rencana sebelumnya. Ia juga menegaskan bahwa orang yang ditemuinya bukanlah jaksa, melainkan staf biasa. “Ini semua hanya dibesar-besarkan. Saya tidak pernah membuat janji, apalagi terkait kasus hukum. Semua ini dipolitisasi oleh oknum yang ingin menjatuhkan saya sebagai Kepala Desa,” ungkapnya.

Imran merasa bahwa pemberitaan ini sengaja dibuat untuk merusak reputasinya. Ia menilai tidak masuk akal jika pertemuan yang terjadi di tempat umum dan ramai seperti tempat hiburan digunakan sebagai upaya untuk melakukan suap atau intervensi hukum. “Tidak mungkin saya membahas hal-hal sensitif di tempat yang ramai. Tuduhan ini jelas tidak berdasar,” tegasnya.

Imran juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya. Ia meyakini bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mempolitisasi kejadian ini demi menjatuhkan dirinya. “Saya tetap berkomitmen menjalankan tugas sebagai Kepala Desa dengan penuh tanggung jawab dan akan menghadapi semua tuduhan ini dengan terbuka,” pungkasnya.

Dengan klarifikasi ini, Imran berharap masyarakat bisa memahami duduk persoalan yang sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh narasi-narasi yang bertujuan untuk mendiskreditkan dirinya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.