KENDARI

Proyek Parit di Jalan Syech Yusuf Kota Kendari Mandek, Pelaku UMKM Keluhkan Dampak Ekonomi

0
×

Proyek Parit di Jalan Syech Yusuf Kota Kendari Mandek, Pelaku UMKM Keluhkan Dampak Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Kendari, Sentralsultra.com – Pekerjaan pembangunan parit di Jalan Syech Yusuf, Kota Kendari, menuai keluhan dari salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya, proyek yang dikerjakan oleh pihak kontraktor itu sudah berjalan hampir 2 (dua) bulan tanpa perkembangan, bahkan jembatan kecil di lokasi telah dibongkar, namun pekerjaan utama justru mandek.

Kondisi tersebut menyebabkan akses jalan menjadi sempit dan macet, serta menimbulkan kerugian ekonomi bagi para pelaku usaha di sepanjang ruas jalan Syech Yusuf.

Salah satu pelaku UMKM yang enggan dipublikasikan namanya, mengungkapkan keresahannya atas lambatnya progres pengerjaan proyek tersebut.

“Sejak dibongkar dua bulan lalu, belum ada tanda-tanda pekerjaan selesai. Parit terbuka, jembatan juga dihancurkan, tapi pekerjanya jarang terlihat. Ini jelas mengganggu aktivitas ekonomi kami,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).

Menurutnya, banyak pelanggan kini enggan datang karena jalan sulit dilalui dan berdebu saat panas, serta berlumpur ketika hujan turun.

“Kami sebenarnya mendukung pembangunan ini, karena parit penting untuk kelancaran air apalagi menghadapi musim hujan. Tapi harusnya kontraktor juga memperhitungkan waktu pengerjaan agar tidak mengganggu usaha dan lalu lintas,” tegasnya.

Kontraktor Dinilai Lamban, Pemkot Kendari Diminta Turun Tangan

Ketgam: Pekerjaan pembangunan parit di Jalan Syech Yusuf, Kota Kendari, menuai keluhan dari salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya, proyek yang dikerjakan oleh pihak kontraktor itu sudah berjalan hampir 2 (dua) bulan tanpa perkembangan, bahkan jembatan kecil di lokasi telah dibongkar, namun pekerjaan utama justru mandek. Dok: SS.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari segera mengevaluasi kontraktor yang menangani proyek tersebut. Mereka menilai kinerja kontraktor terkesan lamban dan tidak profesional.

“Kalau memang sudah cair uang muka, seharusnya langsung dikerjakan dengan serius. Jangan sampai proyek ini cuma dibiarkan begitu saja, padahal warga sudah menanggung dampaknya,” kata salah satu pelaku UMKM di Kota Kendari tersebut.

Ia juga menyarankan agar pihak kontraktor mengatur strategi kerja dengan lebih baik, misalnya menghitung waktu penggalian dan pemasangan penutup parit secara efisien, agar tidak mengganggu arus lalu lintas maupun kegiatan ekonomi warga.

“Seharusnya ada perencanaan matang. Penggalian bisa dikerjakan bertahap dan langsung ditutup, bukan dibiarkan terbuka berbulan-bulan,” tambahnya.

Atas kejadian itu, sebagai pelaku UMKM mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari agar segera turun meninjau kondisi di lapangan dan menegur kontraktor yang dianggap lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya.

“Jangan tunggu masyarakat marah dulu baru bertindak. Kami hanya ingin proyek ini cepat selesai supaya ekonomi warga bisa kembali normal,” pungkas pelaku UMKM ini. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *